Jumat, 06 Januari 2012

harapan di tiga tahun yg akan datang !!


MENATAP 3 TAHUN YG AKAN DATANG !!

Waktu berjalan dengan cepat, oleh karena itu 3 tahun yang akan datang tidak akan terasa , masih sisa banyak waktu untuk saya menyelesaikan kuliah ini dengan baik, dan memperoleh nilai ipk yg tinggi serta keluar dari universitas ini (jadi sarjana) haha.
Harapan saya di 3 tahun yg akan datang sudah pasti ingin menjadi sarjana  dan langsung diterima menjadi PNS. Yaa mungkin hanya itu yg membuat orang tua saya bangga , karna apa yg diingikan orang tua saya cuman 1 melihat anaknya menjadi sarjana dan mendapatkan perkerjaan yg layak. tapi tidak akan semudah itu kita mendapatkan harapan , karena semua butuh proses dan doa.
Harapan itu tidak akan terwujud jika bukan kita sendiri yang membuatnya jadi kenyataan.Dukungan dari keluarga sudah sangat membuat saya menjadi optimis. Banyak hal yg belum saya bisa wujudkan, salah satunya membuat orang tua saya bangga terhadap saya. Oleh karena itu mulai dari sekarang saya akan memperbaiki diri saya dan kuliah saya. Supaya harapan” saya untuk membahagiakan orang tua saya dapat terwujud. amin

Selasa, 03 Januari 2012

Tugas Ilmu Sosial Dasar ke 3 (Pemuda Dan Sosialisasi)


Pemuda adalah generasi yang di pundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dikarenakan pemuda merupakan generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menyelaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, dalam tahap pengembangan dan pembinaannya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada di masyarakat, seorang pemuda harus mampu menyeleksi berbagai kemungkinan yang ada, sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat, dan tetap memiliki motivasi sosial yang tinggi.
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Proses sosialisasi ini berawal dari dalam keluarga. Melalui proses sosialisasi, pemuda sebagai individu akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan proses sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat. Generasi muda memiliki banyak sekali potensi positif yang ada dalam dirinya. Potensi-potensi tersebut antara lain idealisme dan daya kritis, dinamika dan kreativitas, keberanian mengambil resiko, optimis dan kegairahan semangat, sikap kemandirian dan kedisiplinan, keterdidikan, keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan, patriotisme dan nasionalisme, sikap kesatria, serta kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi.
Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.

Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :

1.     Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya.

2.  Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial.

Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.


Tugas Ilmu Sosial Dasar ke 2 (Hubungan Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan Kesejahteraan)


IPTEK atau yang kita lebih kenal dengan kepanjangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam proses peningkatan standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Negara-negara berkembang menghadapi berbagai tantangan jangka pendek dan jangka panjang. Perubahan penggunaan lahan melalui penggundulan hutan dan perubahan lahan pertanian akibat aktivitas sosio-ekonomi di daerah tangkapan air di hulu, telah menyebabkan terjadinya berbagai kerusakan lingkungan dan infrastruktur akibat bencana yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air, menyebabkan kelangkaan air bersih di berbagai negara, selain bencana banjir ketika musim penghujan.

Komunikasi IPTEK terhadap masyarakat dan pemahaman masyarakat terhadap IPTEK merupakan subyek riset yang relatif baru di lingkungan akademis, namun berkembang untuk dipelajari lebih lanjut untuk mendukung proses pengambilan kebijakan publik. Pemahaman yang baik terhadap dinamika kompleksitas IPTEK dan interaksi IPTEK dengan masyarakat, berguna dalam peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap IPTEK dan akhirnya berkembang menjadi suatu sistem pengelolaan dan kontrol sosial masyarakat terhadap IPTEK.

Dalam komunikasi IPTEK, perangkat komunikasi atau penyampai informasi yang digunakan akan disesuaikan untuk menciptakan jaminan terjadinya pemahaman dan penerimaan masyarakat awam terhadap IPTEK. Sedangkan aspek ketiga adalah aspek kreativitas, yang membantu perkembangan kecerdasan dan kapabilitas masyarakat sehingga menghasilkan kemampuan dalam mengintegrasikan IPTEK ke kehidupan sehari-hari.

IPTEK memainkan peran penting sebagai sebuah agen pembaharu di masyarakat. Sebagai bangsa yang bergerak ke arah ekonomi berbasis pengetahuan, dibandingkan ekonomi berbasis sumber daya alam sesuai dengan paradigma tekno-ekonomi, IPTEK menjadi landasan keberhasilan pembangunan ekonomi yang didukung oleh kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia yang kompetitif.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kesejahteraan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.

Tugas Ilmu Sosial Dasar ke 1 ( mahasiswa dan sosialisasi)

Mahasiswa adalah agen perubahan sosial (agent of social change) karena mahasiswa selaku insan akademis, yang memiliki kekuatan intelektual yang lebih sehingga kepekaan dan nalar yang rasional diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan pendidikan dan sosial dimasyarakat. Sehingga sudah menjadi konsekuensi terhadap tuntutan dari seorang mahasiswa untuk mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sebagai suatu kebutuhan pribadi dan masyarakat. Rasa sosial yang dimiliki mahasiswa diharapkan mampu memajukan pembangunan.
            Mahasiswa yang sudah mapan dalam berpikir, adalah mahasiswa yang tidak sekedar memikirkan kepentingan akademis semata, namun jauh tersirat dalam benaknya tentang arti dari kualitas hidupnya sebagai pribadi yang mampu  mengabdi terhadap masyarakat. Sebagai pribadi yang mampu melihat permasalahan disekitarnya dan menjadi bagian dari penyelesaiannya. Sehingga ia mampu mengerahkan potensi yang dimilikinya dan menjadi bagian penentu arah dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Selain itu peran masyarakat dalam pendidikan nasional, terutama keterlibatan di dalam perencanaan hingga evaluasi masih dipandang sebagai sebuah kotak keterlibatan pasif. Inisiatif aktif masyarakat masih dipandang sebagai hal yang tidak dianggap penting. Padahal secara jelas di dalam pasal 8 UU No. 20/2003 disebutkan bahwa masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan. Peran serta masyarakat saat ini hanyalah dalam bentuk Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, dimana proses pembentukan komite sekolahpun belum keseluruhannya dilakukan dengan proses yang terbuka dan partisipatif.

Kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan dasar pun hingga saat ini masih sangat jauh dari yang diharapkan. Masih terlalu banyak penduduk Indonesia yang belum tersentuh pendidikan. Selain itu, layanan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan bermutu pun masih hanya di dalam angan. Lebih jauh, anggaran untuk pendidikan (di luar gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan) di dalam APBN maupun APBD hingga saat ini masih dibawah 20%.
Untuk itu kita sebagai Mahasiswa yang peduli akan kemajuan pendidikan bangsa ikut berpartisipasi dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan, khususnya untuk kalangan masyarakat kurang mampu. Apresiasi yang sudah terwujud sampai saat ini antara lain membudayakan minat baca anak-anak dengan mendirikan rumah baca dan perpustakaan keliling. Serta disetiap acara bakti sosial yang diadakan setiap tahunnya selalu diadakan pengumpulan buku-buku bekas untuk nantinya disumbangkan kepada rumah-rumah singgah yang sudah didirikan LSM.
Bentuk lain dari kepedulian Mahasiswa dalam pendidikan yaitu dengan membuka sanggar yang didalamnya kita mengajar secara suka rela mengenai keanekaragaman budaya dan keterampilan kepada anak-anak jalanan. Tujuannya agar mereka bisa lebih maju dan sadar akan pentingnya pendidikan untuk dirinya sendiri dan juga untuk orang lain.
Peran Seorang Mahasiswa tak bisa lepas dari pembangunan dan peranannya yang penting. Dalam peranannya untuk pembangunan masa depan atau penentu masa depan indonesia diharapkan mahasiswa mampu dan sanggup untuk memberikan suatu perubahan tentang pembangunan di Indonesia, tidak hanya di bidang  pendidikan namun juga ekonomi, dan politik.